Jumat, 22 Juni 2012

Cinta kan Membawamu

Malam ini. Saya ingin mengungkapkan rasa rindu. Entah kepada siapa rasa rindu ini ditujukan. Tetapi rasa rindu ini tersampaikan berkat andil dari lagu Cinta kan Membawamu milik Dewa 19. Denting piano Ahmad Dhani dan suara sendu Ari Lasso membius saya dalam perasaan haru biru. Lagu "masterpiece" di album Terbaik - Terbaik (1995) ini adalah salah satu lagu favorit saya. Entah dari sisi musikalitas maupun uraian lirik puitis dari sang pencipta lagu yang patut diacungi jempol.

Diawali jemari Ahmad Dhani memainkan tuts piano dengan nada dasar C = Do. Lalu hening sejenak, alunan suara Ari Lasso pun terdengar ...
"Tiba saat mengerti, jerit suara hati
Letih meski mencoba
Melabuhkan rasa yang ada"
Ahmad Dhani seakan menemukan lirik yang sangat pas untuk lagu yang hanya diisi alat musik piano ini. Dia seakan ingin mengungkapkan rintihan hati yang lelah walau perasaan hati dapat disembunyikan (baca: berubah-ubah).

"Mohon tinggal sejenak, lupakanlah waktu
Temani air mataku, teteskan lara
Merajut asa, menjalin mimpi, endapkan sepi-sepi"
Lirik ini bercerita tentang seseorang yang menginginkan kekasihnya untuk tetap disini bersama dirinya, membuat waktu lebih berarti (kalau bahasa anak gaul sekarang 'quality time'). Waktu yang dimanfaatkan mereka untuk bercerita, saling berbagi rasa, dan mengusir sepi yang menyiksa. Saat lirik ini selesai, klimaks lirik ini dimulai dengan piano yang berhenti sejenak.

"Cinta ‘kan membawamu"
Jemari Ahmad Dhani pun bermain. Epic sekali.
"Kembali disini, menuai rindu
Membasuh perih"

 "Bawa serta dirimu"
 Kembali, Ahmad Dhani memainkan skill jemarinya di tuts piano.
"Dirimu yang dulu
Mencintaiku apa adanya"
 Dan saat itu pula, cinta akan membawa kita untuk kembali merasakan rindu dan menghapus sedih. Untuk membawa serta diri kita pada seseorang yang pernah kita cintai dan mencintai kita apa adanya.

"Saat dusta mengalir, jujurkanlah hati
Tenangkan batin jiwamu, tenangkan cinta
Seperti dulu, saat bersama, tak ada keraguan"
Saat berdua saling berbagi cerita, tak ada lagi dusta yang berbicara. Hanya kata jujur yang membuat hati antar pasangan tenang. Seperti waktu dulu saat saling berbagi rasa, ucapan itu seakan mengalir apa adanya tanpa keraguan.

Lagu ini aku ungkapkan sebagai sebuah rasa rindu. Entah rindu dalam bentuk apa, siapa, kapan, atau bagaimana. Ini adalah sebuah rasa yang abstrak. Yang bisa kuungkapkan tapi terasa aneh untuk kuucapkan. Aku sangat berterimakasih untuk semua rasa yang kau berikan. Senyummu yang bisa kulihat. Wajahmu yang bisa kupandang. Dan segalanya yang dapat ku rasakan. Dan perlu kau tahu, saat aku menikmati lagu ini aku sedang bersama dirimu. Meski dalam angan pikiran ku. Terimakasih sayangku. Kau tetap yang terbaik ..