Sabtu, 04 September 2010

My Beautiful Princess In My Life

Kali ini aku ingin mengungkapkan sesuatu yang absurd, yang dirasakan seluruh remaja di dunia, sesuatu yang indah di awal tapi menyakitkan, sebuah alunan yang indah diucapkan setan, biasa kusebut : Cinta.

Cinta itu bisa merubah seorang manusia yang tadinya 'cupu' menjadi trendy, cinta juga bisa datang dan pergi secepat menjentikan jari. Begitu mudahnya terbuai dengan kata - kata khas orang Indonesia yang pandai membuai. Cinta itu mudah beradaptasi dengan berbagai budaya maupun bahasa. Karena itu, cinta adalah universal. Untuk siapa saja, kapan saja, dan dimana saja.

Kali ini aku ingin bicara masalah seorang wanita yang selalu mengisi bagian lembaran hidupku. Setiap bagiannya ku tulis dengan tinta emas dan ketika aku merasakan ketidaknyamanan, kuingin menghapusnya sebersih mungkin. Sayang, sisa - sisa tulisan itu masih membekas dalam lembaran. Dunia memang selalu menghadirkan pesona yang indah bagi setiap lelaki ingusan seperti aku. Banyak sekali wanita yang menggoda iman ini. Entah dari wajahnya, perilakunya, ucapannya, dan lain - lain.

Berawal dari pandangan, terus menjadi teman, selanjutnya semakin dekat, dan menjadi pacar. Dan begitulah fase dimana saat kita menyatu dengannya, karena sudah tahu karakter masing - masing. Dan aku terima kasih pada para wanita - wanita yang sudah mengisi perjalanan hidupku. Meskipun aku hanya seorang pengagum rahasia dan menganggapnya sebagai pacar ilusi dalam diri ini. Aku ingin mengungkapkan sesosok wanita itu dalam beberapa tulisan. Semoga bisa tersampaikan semua hasrat ini.

Kamis, 02 September 2010

SBY-ku Sayang, SBY-ku Malang


Tulisan ini tidak bertujuan untuk mendiskreditkan pak Presiden. Juga bukan untuk mendukung bulat - bulat kepemimpinan beliau. Ini adalah masalah moral bangsa Indonesia yang demen 'ngrasani' atasannya. Sebagai presiden, pasti selalu ada halang rintang yang menunggu di depan. Entah sebelum jadi presiden atau pada menjadi presiden. Mereka - mereka itu selalu menggoyang kursi RI - 1 tidak lain tidak bukan untuk menjadi RI - 1 pastinya. Atau mereka yang kontra dengan kepemimpinan beliau yang 'katanya' peragulah, tidak tegaslah, inilah, itulah ... Itulah yang menyebabkan negara ini terpuruk, karena masyarakatnya tidak memberi kepercayaan terhadap pemimpinnya. 

Sepanjang sejarah di Indonesia, tidak ada presiden yang lepas dari cercaan 'manusia - manusia hitam'. Pasti presiden kita dianggap, serba salah dalam menentukan kebijakan. Presiden pertama, katanya berhaluan kiri. Presiden kedua, katanya terlalu diktator. Presiden ketiga, katanya masih 'sekutu' presiden kedua. Presiden keempat, katanya anti DPR. Presiden kelima, katanya terlalu pendiam. Dan presiden keenam ? silahkan pikir sendiri. Presiden juga manusia. Pasti bukan Tuhan maupun dewa. Tapi juga bisa diharapkan sebagai makhluk yang sempurna oleh masyarakatnya. Tinggal bagaimana presiden tersebut mencoba sebagai makhluk harapan masyarakat.

Oke kita kembali ke masalah pak SBY. Baru - baru ini pidato pak BY 'katanya' cukup mengecewakan. Terlalu normatif. Antiklimaks. Bla bla bla. Bagi para 'penjegal' beliau, pasti menjadi 'makanan empuk' untuk membabat habis SBY. Mulai dari anak buah, hingga rajanya langsung pasti akan langsung membantai dengan sindiran - sindiran yang menyakitkan. Dan kalau jika SBY tumbang, para musuh itu pasti akan berebut kursi RI - 1. Dan pasti jika musuh - musuh beliau dihadapkan problem yang sama, pastinya mengambil sikap yang sama dengan pak SBY --mungkin bahkan lebih 'pengecut' dari kebijakan pak SBY. Terkadang politik telah membutakan mata hati hanya demi sebuah kursi. Sungguh kejam dan menyakitkan.

Inti dari permasalahan ini adalah : Bangsa Indonesia ini terlalu sering 'mengungkapkan kesalahan' para pemimpinnya. Padahal, belum tentu Presiden yang selalu salah. Bisa saja kebijakan dari presiden sudah baik, hanya fakta yang dilakukan oleh anak buah beliau kurang didengar dengan baik. Dan untuk para pelawan arus, 'jegalah presiden dengan bersih'. Jangan sampai membuat cedera sang pemimpin. Dengan tercederanya sang pemimpin, otomatis juga tercederainya demokrasi yang bersih di Indonesia. Dan buat para pemimpin hari ini dan selanjutnya, berusahalah untuk menjadi manusia sempurna. Insya Allah, Tuhan akan membuatnya jadi sempurna walaupun orang menganggapnya lebih rendah dari kesempurnaan.