Senin, 27 Desember 2010

Nasionalisme Berlebihan

Memang euforia Timnas Indonesia sedang membahana. Tua-muda, laki-perempuan, miskin-kaya, berkumpul di suatu tempat untuk nonton bareng Firman Utina dkk. Mereka juga memakai atribut seperti kaos Timnas, topi, syal, sepatu,dll. Serasa demam Piala Dunia  hanya berada di Negara Indonesia saja.

Dan yang baru update di hari ini adalah kekalahan Indonesia atas Malaysia dengan skor 3 - 0. Ada yang kecewa dengan Timnas, ada yang bangga dengan timnas tapi kecewa dengan wasit, ada yang bangga dengan keduanya tapi marah dengan musuh Timnas. Ada yang senang dengan ketiganya tapi murka dengan suporter Malaysia yang menyinari pemain Indonesia dengan sinar laser. Dan sebagainya. Dan seterusnya. Lalu apa yang salah dari rasa nasionalisme? 

Nasionalisme itu memang penting buat seseorang agar dia mempunyai rasa bangga dengan tanah airnya. Apa jadinya jika tanpa rasa nasionalisme. Pasti tak ada semangat untuk membangun negerinya menjadi lebih baik. Karena itu Nasionalisme itu perlu asal tidak berlebihan. Masih ingatkah kita kepada sosok Hitler yang merasa bangsa Aria --dari Jerman-- adalah bangsa yang terbaik, sehingga bangsa selain itu harus dibumihanguskan. Tidak perlu kita seperti itu. Nasionalisme juga menghargai perbedaan dari bangsa kita sendiri. Maka dari itu tanamkanlah rasa Nasionalisme dalam diri, dan biarkan tumbuh tapi jangan biarkan tumbuh terlalu tinggi karena bisa merusak diri sendiri maupun orang lain.  

Kamis, 23 Desember 2010

Buat apa Dendam?

Memang punya rasa dendam itu tidak enak. Hati ini seperti ngilu tertusuk pisau yang tak bisa dicabut. Apalagi jika kita diingatkan sesuatu oleh hal yang membuat rasa dendam itu kembali datang. Serasa semakin dalam pisau itu menusuk

Ya begitulah jika rasa dendam sudah mendarah daging. Mungkin takkan bisa dihilangkan. Tapi mungkin bisa diobati rasa dendam dengan rasa damai saat 'disulut' kembali rasa dendam tersebut. Kita bisa melakukan hal yang baik, ataupun berpositif thinking. Selain itu alihkan perhatian dengan mimpi - mimpi kita yang lain. Misalnya, saat kita mempunyai kita kepada perebut pacar kita. Sebaiknya kita mengalihkan dengan mimpi kita untuk meraih kesuksesan. Karena setelah kesuksesan tercapai, otomatis sang lawan jenis pun tertarik untuk menjadi pacar kita, dan bisa saja dia lebih baik daripada pacar kita yang telah direbut itu.

Intinya, kita harus memaafkan kejadian di masa lalu. Tetapi jadikan pelajaran yang tak terlupakan agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama pada masa yang akan datang. 

"FORGIVE BUT DON'T FORGET"

Sabtu, 18 Desember 2010

Wanita Cantik Itu (Bukan) Segalanya

Bisa dibilang saya adalah "internet holic", setiap hari pekerjaan saya hanya di depan komputer, seringnya lagi online Facebook maupun Twitter. Kalau sedang eksis, saya biasanya mengoment suatu karya teman saya di Facebook maupun Twitter. Tapi ketika hasrat 'lelaki' sedang muncul, saya sering membuka profil maupun foto teman saya (perempuan) di kedua situs jejaring sosial tersebut. Untuk apa iseng seperti itu ? Ya sebagai lelaki berjiwa muda, saya tidak lepas dari lawan jenis. Setidaknya untuk menikmati wajahnya yang ayu, atau kalau 'beruntung', mungkin akan mendapatkan foto yang spesial yang tak diduga sebelumnya. Itu saya anggap 'naluri lelaki muda' gabungan dari kesempatan dan niat akan bereaksi seperti itu.

Biasanya saya bersama teman - teman sering membuka profil teman perempuan  sebaya yang cantik. Biasanya kita saling sharing tentang siapa - siapa yang berwajah ayu, berbody semok, atau berpose ala model hollywood. Terkadang kita punya perspektif masing - masing tentang masalah cewek yang cantik. Misalnya teman saya yang tak suka wanita (maaf) berdada montok, atau teman saya yang lain tak suka wanita berjilbab, atau mungkin saya yang tak suka wanita berjenggot dan berkumis lebat (kalau ini termasuk mengerikan). Selera terkadang tak bisa disamakan. Dan intinya memilih wanita itu sama seperti memilih minuman untuk penghilang dahaga.

Tetapi kalau dalam masalah melihat cewek yang parah ! kita sangat satu hati. saya dan teman - teman ketika ada di kantin selalu 'ngerasani' wanita - wanita yang kurang proporsional di pandangan lelaki pada umumnya. Terkadang, kita selalu berkhayal tentang mereka yang bermasalah dengan mukanya atau giginya atau badannya yang seseksi semangka. Semua kita bahas dalam topik yang hangat tersebut.

Tapi benak saya berfikir, kalau begitu kenapa para wanita cantik itu tidak saya jadikan pacar ? Pertanyaan bagus. Tetapi harus berfikir lebih dalam sedalam menggali lubang hidung yang penuh upil dan ingus.

Akhirnya saya menemukan alasannya. Alasan ini saya ambil dari kesepakatan saya bersama teman - teman dengan wajah dan finansial yang memprihatinkan. 

Yakni PERTAMA bahwa wanita cantik biasanya sudah dipacari oleh lelaki lain yang lebih baik dari segi tampang, dan finansial dan pastinya keberuntungan, itu yang membuat kami minder untuk pertama kalinya. 

KEDUA biasanya wanita feminim pasti punya wajah yang cantik dan pastinya dia sering melakukan perawatan dari A - Z, itu yang membuat kami harus mengeluarkan materi yang lebih dari uang saku kami, terlebih jika wanita tersebut shop-a-holic sedangkan lelakinya adalah warteg-a-holic, walaupun hati ini tersenyum tetapi dompet di kantong kanan saya sedang sekarat stadium 4.

KETIGA bahwa wanita cantik dan feminim adalah orang yang selalu ingin mendapatkan perhatian yang lebih sehingga kegiatan lelaki seperti bermain PS , sepak bola, ngeband, dll akan tumbang satu persatu dan berganti seperti menemani berbelanja, pedicure menicure, dll,dsb untuk pacar tersayang.

KEEMPAT bahwa wanita cantik biasa tak senang dengan kelakuan kita yang terlalu dekat dengan teman lelaki kita. Bukan maksud lelaki itu kurang belaian tangan seorang manusia homo, tetapi secara naluri kita punya ikatan batin dengan teman - teman lelaki yang senasib sepenanggungan. Begitu juga sebaliknya ketika kita harus menunggu seorang cewek melakukan sesuat contohnya berdandan yang sama dengan membutuhkan 1 jam untuk Buang Air Besar seorang lelaki yang terkena penyakit sembelit selama 4 hari. Tetapi alasan yang ini sangat bisa dimaklumi dan tergantung dari sikap masing - masing pasangan. 

KELIMA ini yang paling penting buat para lelaki bermuka sepeda onthel seperti saya ini. Bahwa wanita cantik itu seperti mahkota, harus dijaga dan dilindungi sebaik - baiknya dari tangan - tangan yang tak bertanggung jawab. Bedanya dengan mahkota adalah, wanita bisa berjalan dan melakukan apa saja sesuka hatinya. Jika kita mempunyai wanita seperti itu, maka akan sangat rawan jika terjadi hal yang tak diinginkan. Sedangkan kita tak bisa bisa berbuat apa- apa, tetapi dia bisa berbuat apa saja dengan wajahnya yang menawan. Itulah yang membuat kita emosi dan terlalu posesif. 

Dan begitulah alasan saya bersama teman - teman senasib sepenanggungan tentang sulitnya mencari wanita cantik yang sempurna. Inti dari permasalahan ini adalah bahwa tak selamanya wanita cantik itu adalah sesembahan yang paling mempesona. Memang dia cantik, seksi, menarik itu yang membuat kita menikmatinya. Tidak !! Itu beban !! Apalagi dari seseorang lelaki bermuka sepeda onthel, berfinansial pas - pasan dan hati yang sebusuk telor ayam yang busuk seperti saya. Maka dari itu, Ibu saya pernah berkata .....

" Kejarlah ilmu dan mimpimu itu. Niscaya wanita akan mengejarmu sejauh kamu berada dengan mimpimu"


Senin, 13 Desember 2010

Bermuka Rambo Berhati Rinto

Gak kerasa udah setengah tahun menghuni sekolah baru. Banyak sekali peristiwa - peristiwa kehidupan yang aku alami selama setengah tahun. Masih kebayang saat saya masih awam untuk menjadi siswa SMA Negeri ternama di Semarang. Dan masih ingat ketika saya masih harus beradaptasi dengan guru - guru tersebut yang terkenal pandai mendidik muridnya. Sosok guru yang pertama kali saya kenal adalah seorang guru Fisika bernama Mr E. Beliau orangnya kelihatan garang, berwibawa, baik, merakyat, dan bijaksana. Intinya ' Bermuka Rambo berhati Rinto '.

Beliau mengajar secara enjoy dan santai. Itu yang membuat saya kerasan untuk pertama kalinya menikmati pelajaran di sekolah. Dan pintarnya lagi, beliau selalu menginspirasi muridnya lewat pelajaran fisika. Beliau bahkan pernah mengkaitkan Hukum Fisika dengan Al Quran, sebuah pelajaran yang belum saya sadari sebelumnya. Dan untuk pertama kalinya, Fisika menjadi pelajaran favorit saya untuk saat ini. 

Tetapi memang dasarnya bakat tidak bisa dipisahkan dari otal dan nalar pikiran. Terakhir, saya mendapatkan UAS fisika jauh dari harapan. Dan pada akhirnya kita harus menikmati hidup dan menjalani kehidupan ini dengan ikhlas dan tanpa beban. Karena Hukum Aksi Reaksi berlaku dalam kehidupan ini.

" Jika kamu melakukan apa yang terbaik dalam hidupmu. Maka, dunia juga akan baik terhadapmu."