Senin, 30 Agustus 2010

Adik Kelas vs Kakak Kelas

Setiap tahun di setiap sekolah pasti ada yang datang dan pergi. Kita pun yang awalnya hanya 'bocah ingusan', pada waktunya akan menjadi sang superior di sekolah. Dan kita semua mengharapkan untuk menjadi senior daripada menjadi yunior. Karena senior adalah sosok penguasa wilayah yang (harusnya) disegani para yunior. Memang seorang senior paling tidak suka dengan sosok yunior yang sok. Serasa dirinya punya andil menguasai tempat tersebut. Dengan gaya yang 'petintang - petinting', dan sok mengatur seorang senior dengan seenaknya sendiri.

Dan anda akan mengalami rasanya sebagai senior yang 'teraniaya'. Yang disuruh sana sini dengan penuh gaya oleh adik kelas. Mending adik kelasnya itu 'bening di mata' atau 'nyaman di hati, mungkin dengan muka sok tampan atau cantik menyuruh kakak kelas yang tampan dan cantik seperti pembantu menyuruh majikan. Atau sama sama 'mupeng' alias muka bopeng, mungkin seperti beruk menyuruh sesama beruk.

Dan seandainya berada dalam posisi adik kelas, bagaimana ? Ya lebih baik hindari saja masalah tersebut. Usahakan jaga jarak terhadap kakak kelas, kecuali jika kamu memang teman dekat atau ditaksir salah satu kakak kelas. Mungkin itu salah satu cara untuk 'agak berkuasa' bersama kakak kelas.

Inti dari catatan ini adalah : Mencari teman itu tidak memandang kelas, usia, jenis kelamin, atau sebagainya. Tetapi mencari teman adalah untuk membimbing kita ke jalan yang benar. Dengan teman, rasa ego kita bisa berkurang. Dengan teman, kita bisa berbagi. Dengan teman, adalah salah satu jalan menuju kehidupan yang lebih baik.

Senin, 23 Agustus 2010

Ramadhan Tahun Ini

Ramadhan tahun ini adalah hal yang paling menyedihkan dalam sebuah perjalanan spiritualku. Tahun ini juga mungkin karena pengaruh dari sekolah baru yang membiasakan aku dengan tugas - tugas dan PR yang menumpuk. Dan begitulah sebuah kehidupan. Terkadang kita lebih memilih 'masa sekarang' ketimbang 'masa datang'. Mungkin juga karena masa datang itu penuh misteri, sehingga kita bosan untuk menunggu kapan masa datang akan tiba.

Dulu, aku giat sekali dalam masalah shalat tarawih apalagi di Masjid atau Mushola. Dan sekarang, dari hari ke 12 bulan Ramadhan ini hanya SATU kali untuk sholat tarawih di Masjid (itupun tanpa witir) dan SATU kali sholat tarawih di rumah. Memang sholat tarawih itu sunnah, tapi setidaknya kurang afdol jika di bulan Ramadhan tidak Tarawih. Karena memang identiknya begitu dan seperti itu.

Dan dalam tadarus al Quran, aku pernah mengkhatamkan bacaan setiap bulan Ramadhan. Dan sekarang, bahkan aku belum tahu sampai halaman mana aku membaca Quran. Akupun merasa minder ketika ditanya guruku sewaktu SMP yang menanyakan sampai juz mana aku membacanya. Dan seperti yang kita tahu, saya jujur apa adanya dan beralibi bahwa semua ini karena kesibukanku (lagi - lagi) mengejar dunia.

Akupun teringat kata - kata Bang Jack dalam sinetron PPT, " Ketika kita sedang mencintai sesuatu atau seseorang, maka Allah dalam waktu yang sama meminta kita untuk mencintai-Nya." Terkadang sangat sangat sulit untuk mem-balance kehidupan dunia dengan akhirat ini. Apalagi untuk anak 15 tahun yang baru masuk sekolah negeri. Sangat sangat dilematis.

Yang jelas aku akan selalu merindukan sebuah syair yang sering dinyanyikan Bimbo dalam bulan Ramadhan. 

"Setiap habis Ramadhan. Hamba rindu lagi Ramadhan. Saat saat beribadah. Tak terhingga nilai mahalnya ... Setiap habis Ramadhan. Hamba cemas kalau tak sampai. Umur hamba di tahun depan. Berilah hamba kesempatan ..."

Selasa, 10 Agustus 2010

Dan Mesin Waktu itu akan Terus Berputar, Kawan

Tak terasa langkah kakiku terus berjalan. Menaruh satu harapan di setiap tempat yang kusebut kehidupan. Memaksa kita untuk menghirup udara masa depan yang penuh tanda tanya. Dan mendoktrin kita untuk mengenang sebuah rekaman masa lalu yang berarti bagi jiwa . Kita semua tahu, segala misteri ini hanya milik-Nya. Kita hanya aktor yang bermain peran di panggung sandiwara.

Dan di setiap kehidupan pasti ada seseorang yang berjasa dalam diri setiap manusia. Salah satunya teman, atau sahabat, atau sobat. Mereka lahir bukan dari satu keturunan. Mereka sebelumnya juga belum mengenal kita. Tapi seleksi alam lah yang membuat kita menyatu dalam sebuah adaptasi. Dari sanalah terbentuk rasa kasih sayang, saling peduli, dan cinta. Dan pastinya teman adalah selingan dalam sebuah kehidupan individual. Hakikatnya makhluk sosial dalam hidupnya pasti pada akhirnya akan mengalami sebuah kesendirian. Maka dari itu Tuhan menciptakan manusia lain agar kita bisa bersosialisasi dalam kehidupan.

Tapi roda dunia slalu berputar. Jalan kehidupanpun mulai bercabang dan menyempit. Walau awalnya kita bersama, pada akhirnya kita harus menentukan jalan masing - masing. Kita pun harus professional dalam menjalani kehidupan. Siapa tahu teman kita akan menjadi pembunuh diri kita. Atau kita mungkin yang membunuh mereka. Itulah dunia. Selalu ada hukum rimba. Semoga kita bisa menyatu dalam setiap kehidupan dan slalu mengingatkan kita bahwa skenario dari Tuhan itu slalu tak terduga oleh manusia. Tetaplah berjuang dalam pahitnya dunia kawanku !!