Senin, 23 Agustus 2010

Ramadhan Tahun Ini

Ramadhan tahun ini adalah hal yang paling menyedihkan dalam sebuah perjalanan spiritualku. Tahun ini juga mungkin karena pengaruh dari sekolah baru yang membiasakan aku dengan tugas - tugas dan PR yang menumpuk. Dan begitulah sebuah kehidupan. Terkadang kita lebih memilih 'masa sekarang' ketimbang 'masa datang'. Mungkin juga karena masa datang itu penuh misteri, sehingga kita bosan untuk menunggu kapan masa datang akan tiba.

Dulu, aku giat sekali dalam masalah shalat tarawih apalagi di Masjid atau Mushola. Dan sekarang, dari hari ke 12 bulan Ramadhan ini hanya SATU kali untuk sholat tarawih di Masjid (itupun tanpa witir) dan SATU kali sholat tarawih di rumah. Memang sholat tarawih itu sunnah, tapi setidaknya kurang afdol jika di bulan Ramadhan tidak Tarawih. Karena memang identiknya begitu dan seperti itu.

Dan dalam tadarus al Quran, aku pernah mengkhatamkan bacaan setiap bulan Ramadhan. Dan sekarang, bahkan aku belum tahu sampai halaman mana aku membaca Quran. Akupun merasa minder ketika ditanya guruku sewaktu SMP yang menanyakan sampai juz mana aku membacanya. Dan seperti yang kita tahu, saya jujur apa adanya dan beralibi bahwa semua ini karena kesibukanku (lagi - lagi) mengejar dunia.

Akupun teringat kata - kata Bang Jack dalam sinetron PPT, " Ketika kita sedang mencintai sesuatu atau seseorang, maka Allah dalam waktu yang sama meminta kita untuk mencintai-Nya." Terkadang sangat sangat sulit untuk mem-balance kehidupan dunia dengan akhirat ini. Apalagi untuk anak 15 tahun yang baru masuk sekolah negeri. Sangat sangat dilematis.

Yang jelas aku akan selalu merindukan sebuah syair yang sering dinyanyikan Bimbo dalam bulan Ramadhan. 

"Setiap habis Ramadhan. Hamba rindu lagi Ramadhan. Saat saat beribadah. Tak terhingga nilai mahalnya ... Setiap habis Ramadhan. Hamba cemas kalau tak sampai. Umur hamba di tahun depan. Berilah hamba kesempatan ..."

Tidak ada komentar: