Sabtu, 18 Desember 2010

Wanita Cantik Itu (Bukan) Segalanya

Bisa dibilang saya adalah "internet holic", setiap hari pekerjaan saya hanya di depan komputer, seringnya lagi online Facebook maupun Twitter. Kalau sedang eksis, saya biasanya mengoment suatu karya teman saya di Facebook maupun Twitter. Tapi ketika hasrat 'lelaki' sedang muncul, saya sering membuka profil maupun foto teman saya (perempuan) di kedua situs jejaring sosial tersebut. Untuk apa iseng seperti itu ? Ya sebagai lelaki berjiwa muda, saya tidak lepas dari lawan jenis. Setidaknya untuk menikmati wajahnya yang ayu, atau kalau 'beruntung', mungkin akan mendapatkan foto yang spesial yang tak diduga sebelumnya. Itu saya anggap 'naluri lelaki muda' gabungan dari kesempatan dan niat akan bereaksi seperti itu.

Biasanya saya bersama teman - teman sering membuka profil teman perempuan  sebaya yang cantik. Biasanya kita saling sharing tentang siapa - siapa yang berwajah ayu, berbody semok, atau berpose ala model hollywood. Terkadang kita punya perspektif masing - masing tentang masalah cewek yang cantik. Misalnya teman saya yang tak suka wanita (maaf) berdada montok, atau teman saya yang lain tak suka wanita berjilbab, atau mungkin saya yang tak suka wanita berjenggot dan berkumis lebat (kalau ini termasuk mengerikan). Selera terkadang tak bisa disamakan. Dan intinya memilih wanita itu sama seperti memilih minuman untuk penghilang dahaga.

Tetapi kalau dalam masalah melihat cewek yang parah ! kita sangat satu hati. saya dan teman - teman ketika ada di kantin selalu 'ngerasani' wanita - wanita yang kurang proporsional di pandangan lelaki pada umumnya. Terkadang, kita selalu berkhayal tentang mereka yang bermasalah dengan mukanya atau giginya atau badannya yang seseksi semangka. Semua kita bahas dalam topik yang hangat tersebut.

Tapi benak saya berfikir, kalau begitu kenapa para wanita cantik itu tidak saya jadikan pacar ? Pertanyaan bagus. Tetapi harus berfikir lebih dalam sedalam menggali lubang hidung yang penuh upil dan ingus.

Akhirnya saya menemukan alasannya. Alasan ini saya ambil dari kesepakatan saya bersama teman - teman dengan wajah dan finansial yang memprihatinkan. 

Yakni PERTAMA bahwa wanita cantik biasanya sudah dipacari oleh lelaki lain yang lebih baik dari segi tampang, dan finansial dan pastinya keberuntungan, itu yang membuat kami minder untuk pertama kalinya. 

KEDUA biasanya wanita feminim pasti punya wajah yang cantik dan pastinya dia sering melakukan perawatan dari A - Z, itu yang membuat kami harus mengeluarkan materi yang lebih dari uang saku kami, terlebih jika wanita tersebut shop-a-holic sedangkan lelakinya adalah warteg-a-holic, walaupun hati ini tersenyum tetapi dompet di kantong kanan saya sedang sekarat stadium 4.

KETIGA bahwa wanita cantik dan feminim adalah orang yang selalu ingin mendapatkan perhatian yang lebih sehingga kegiatan lelaki seperti bermain PS , sepak bola, ngeband, dll akan tumbang satu persatu dan berganti seperti menemani berbelanja, pedicure menicure, dll,dsb untuk pacar tersayang.

KEEMPAT bahwa wanita cantik biasa tak senang dengan kelakuan kita yang terlalu dekat dengan teman lelaki kita. Bukan maksud lelaki itu kurang belaian tangan seorang manusia homo, tetapi secara naluri kita punya ikatan batin dengan teman - teman lelaki yang senasib sepenanggungan. Begitu juga sebaliknya ketika kita harus menunggu seorang cewek melakukan sesuat contohnya berdandan yang sama dengan membutuhkan 1 jam untuk Buang Air Besar seorang lelaki yang terkena penyakit sembelit selama 4 hari. Tetapi alasan yang ini sangat bisa dimaklumi dan tergantung dari sikap masing - masing pasangan. 

KELIMA ini yang paling penting buat para lelaki bermuka sepeda onthel seperti saya ini. Bahwa wanita cantik itu seperti mahkota, harus dijaga dan dilindungi sebaik - baiknya dari tangan - tangan yang tak bertanggung jawab. Bedanya dengan mahkota adalah, wanita bisa berjalan dan melakukan apa saja sesuka hatinya. Jika kita mempunyai wanita seperti itu, maka akan sangat rawan jika terjadi hal yang tak diinginkan. Sedangkan kita tak bisa bisa berbuat apa- apa, tetapi dia bisa berbuat apa saja dengan wajahnya yang menawan. Itulah yang membuat kita emosi dan terlalu posesif. 

Dan begitulah alasan saya bersama teman - teman senasib sepenanggungan tentang sulitnya mencari wanita cantik yang sempurna. Inti dari permasalahan ini adalah bahwa tak selamanya wanita cantik itu adalah sesembahan yang paling mempesona. Memang dia cantik, seksi, menarik itu yang membuat kita menikmatinya. Tidak !! Itu beban !! Apalagi dari seseorang lelaki bermuka sepeda onthel, berfinansial pas - pasan dan hati yang sebusuk telor ayam yang busuk seperti saya. Maka dari itu, Ibu saya pernah berkata .....

" Kejarlah ilmu dan mimpimu itu. Niscaya wanita akan mengejarmu sejauh kamu berada dengan mimpimu"


Tidak ada komentar: