Jumat, 21 Februari 2014

Razbliuto

Setiap orang pasti memiliki kenangan masing – masing terutama dalam masalah putus cinta. Ada yang menganggap putus dengan kekasihnya merasa bahagia sampai - sampai saat keputusan dijatuhkan mereka langsung melakukan sujud syukur dan potong kurban, ada juga yang menganggapnya itu hal yang biasa, ada juga yang menganggapnya dengan rintihan dan tangis air mata yang meraung-raung sampai – sampai kepalanya dijedot-jedotin tembok. Ini benar benar sikap yang epik.

Memang kita menginginkan kemesraan janganlah cepat berlalu. Tetapi karena berbagi faktor – faktor internal maupun eksternal dalam sebuah hubungan yang membuat kita memutuskan berpisah dengan pasangan. Tidak ada yang perlu dipersalahkan. Karena itu adalah kesepakatan bersama. Kamu atau dia yang mengusulkan, kamu atau dia juga yang mengesahkan. Dan akhirnya dipertemukan dalam acara yang bernama perpisahan.

Ini hanya masalah sikap. Setelah perpisahan, banyak sekali sikap-sikap yang kita lakukan untuk minimal tidak berkomunikasi dengan “masa lalu”. Ada yang menanggapinya dengan biasa saja atau bahkan masih “meladeni masa lalu”, ada yang sangat antipati sehingga segala macam sosial media yang berhubungan dengan dia segera diblock.

Sikap yang terlalu antipati tersebut, menurut istilah dinamakan razbliuto. Razbliuto adalah perasaan sentimental yang Anda miliki tentang seseorang yang Anda pernah cintai tapi sekarang tidak lagi. Bukan karena sudah tidak berhubungan lagi, tapi karena trauma atau bahkan phobia dengan hal – hal yang menyebabkan perpisahan. Untuk menghindari hal itu, seseorang bahkan tega menghilangkan semua jejak masa lalu untuk bisa kembali ke kehidupan normal atau bisa disebut move on.

Dan semua itu tergantung dari sikap, kemauan, hati dan pikiran para insan yang sedang putus cinta..

Tidak ada komentar: