Rabu, 31 Januari 2024

Januari

Bulan ini terasa sangat lama, mungkin karena kita telah kehilangan semangat dan kegembiraan kita selama liburan Natal dan Tahun Baru yang baru saja berakhir. Selain itu, sepanjang bulan ini, hampir tidak ada hari libur kecuali hari Minggu. Apa yang membuatnya terasa lebih lama daripada bulan-bulan lainnya?

Menurut Zhenguang Cai, seorang mahasiswa PhD di University College London (UCL) yang mempelajari persepsi waktu, ada beberapa alasan mengapa bulan Januari terasa begitu panjang. Salah satunya adalah kembali ke rutinitas setelah liburan Natal. Menurutnya, kemungkinan besar setelah kembali bekerja setelah liburan Natal, kita merasa bosan, terutama jika dibandingkan dengan kesenangan yang kita alami selama liburan Natal. Ini dapat menciptakan kesan bahwa waktu berjalan lebih lambat selama bulan Januari.

Januari sering dianggap sebagai bulan untuk bekerja, itulah sebabnya bulan ini terasa sangat panjang. Hal ini dapat dijelaskan dengan hipotesis tentang dopamin, yaitu neurotransmitter di otak yang berperan dalam motivasi dan penghargaan. Hipotesis tentang dopamin mengklaim bahwa tingkat dopamin yang tinggi dapat mempercepat jam internal manusia dan membuat kita merasa waktu berjalan lebih cepat. Penelitian pada tikus telah menunjukkan bahwa hipotesis ini sebagian benar.

Sebuah penelitian pada tahun 2010 menunjukkan bahwa para mahasiswa yang diberitahu bahwa mereka akan menghabiskan 10 menit untuk suatu tugas, meskipun sebenarnya hanya menghabiskan lima menit atau 20 menit, merasakan waktu retrospektif dengan cara yang berbeda. Ini adalah jenis penilaian yang sering membuat orang merasa bulan Januari terlalu lama. Ini lebih tentang ingatan daripada perhitungan waktu sebenarnya. Selain itu, kurangnya sinar matahari juga bisa menjadi penyebab mengapa banyak orang merasa demikian. Meskipun hari-hari sedikit lebih panjang di Januari, kekurangan sinar matahari membuat kita merasa hari berakhir lebih cepat dan bulan ini terasa lebih lambat daripada biasanya.

Pada tahun 1992, Profesor Dan Zakay juga mengemukakan bahwa waktu terasa lebih lama ketika kita merasa waktu sangat relevan, tetapi kita tidak tahu persis kapan sesuatu akan berakhir. Ini seperti merasa terjebak dalam kemacetan lalu lintas. Selain itu, kesadaran bahwa bulan Januari terasa panjang justru membuatnya terasa lebih lama, karena kita lebih memperhatikan waktu. Cara kita memandang waktu, terutama dalam jangka waktu yang lebih lama, dapat memengaruhi persepsi kita tentang lamanya waktu.

Source: https://www.detik.com/edu/seleksi-masuk-pt/d-7140861/mengapa-januari-terasa-sangat-lama-ini-penjelasan-sains

Selain penelitian ini, banyak hal yang sudah terlewati di Januari tahun ini. Bulan yang seyogyanya menjadi awalan, kini menjadi sebuah akhir dari perpisahan. Rasa tak dihargai, tak dihormati, dan mungkin direndahkan. Perpisahan ini tidak hanya mencakup hubungan antarindividu, tetapi juga perpisahan dengan harapan dan impian yang mungkin telah terkikis selama bulan Januari. Bagi banyak orang, Januari menjadi momen ketika mereka merenungkan kembali resolusi dan tujuan yang mereka tetapkan pada awal tahun, dan sering kali mereka merasa kecewa dengan diri sendiri karena tidak dapat memenuhi ekspektasi mereka. Ini adalah saat-saat yang penuh emosi dan kekhawatiran, yang membuat perpisahan di bulan Januari terasa sangat signifikan dan berat. Meskipun bulan ini dimulai dengan harapan, akhirnya berakhir dengan perasaan kehilangan dan ketidakpastian.

Di bulan Februari dan bulan-bulan selanjutnya, kita dapat membawa pelajaran-pelajaran tersebut sebagai bekal untuk menghadapi masa depan dengan lebih bijak. Kita dapat menggunakan kekuatan yang kita peroleh dari pengalaman-pengalaman tersebut untuk mengatasi rintangan-rintangan yang mungkin muncul di jalan kita. Selain itu, kita dapat memfokuskan perhatian pada pemenuhan resolusi dan tujuan yang mungkin telah kita tetapkan pada awal tahun, dengan tekad yang lebih kuat dan komitmen yang lebih tinggi. Dengan adanya harapan yang menyala-nyala di dalam hati kita, kita dapat melihat bulan mendatang sebagai kesempatan baru untuk meraih impian-impian dan aspirasi yang kita idamkan. Kita dapat merasa lebih kuat dan lebih siap untuk menjalani perjalanan hidup ini dengan tekad yang tidak tergoyahkan. Terlepas dari semua cobaan yang kita alami, kita memiliki kemampuan untuk menciptakan perubahan positif dan mencapai pencapaian-pencapaian besar di masa depan.

Alm Glenn Fredly pernah meratapi perpisahannya di bulan Januari. Namun, seiring berjalannya waktu dia percaya akan harapannya dengan Romansa ke Masa Depan. Pengalaman-pengalaman yang telah kita alami sepanjang bulan ini, termasuk perasaan tak dihargai, ketidakpastian, dan bahkan kekecewaan terhadap diri sendiri, seharusnya tidak hanya menjadi beban, tetapi juga pelajaran berharga yang membantu kita tumbuh dan berkembang.

Singapore, 31 Januari 2024

Tidak ada komentar: