Jumat, 08 Juli 2011

Bendera Putih

Rasa sayang itu sebenarnya masih ada. Meski rasa sayang itu sekarang tidak semurni bensin yang dijual di warung - warung emperan jalan dan biasanya tertulis 'Cintamu tak semurni bensinku'. Rasa rindu juga sebenarnya tidak perlu ditanya lagi. Meski rasa benci terkadang hadir dalam rasa rindu tersebut, walaupun porsinya sedikit. Dan mungkin bisa saja berpengaruh atau mungkin tidak. Dan perlu kau tahu, kadang semua rasa itu seperti tersuntik di dalam obat bius yang bisa mengubah diri kita menjadi tak berdaya dan hanya bisa merasakan, mengeluh, atau lebih tepatnya dalam bahasa manusia zaman ini adalah : Galau !

Dan hati ini pun mungkin tidak bisa menipu diri sendiri. Memang semua rasa ini membuat saya seperti ini. Terkadang mudah berubah seperti berubahnya manusia biasa menjadi ksatria baja hitam atau mungkin menjadi babi ngepet yang sedang mencuri celana dalam siskamling. Tetapi apapun itu, memang semua itu pada intinya hati ini hanya ingin jujur.

Sebenarnya saya sudah muak dengan semua emosi ini. Saya ingin sekali menyerah dalam rasa apatis. Mungkin dia bisa berapatis berlama - lama, karena memang dia fokus dalam kesibukannya. Sementara saya ? Mungkin hanya menjadi korban perasaan diri saya sendiri. Merindu tapi menggerutu. Mencintai tapi membenci. Menjadi sebuah ironi dalam diri ini. Tapi apakah dia mempunyai rasa yang sama ? Entahlah .. Yang penting saya sudah mengutarakan semua isi hati ini. Entah dia melihat atau tidak, merasakan atau tidak, menangisi atau tidak. Entahlah ..

Ini hanya curahan hatiku. Entah kau akan seperti apa atau bagaimana. Terserah. Saya sudah muak dengan perasaan ini. Mungkin sebentar lagi, bendera putih kan berkibar di hatiku. Aku berharap, romansa masa lalu bisa terulang kembali. Entah kapan ...




Tidak ada komentar: