Rabu, 20 April 2011

Aku Rindu Dirimu dan Diriku

Dua minggu ini tidak seperti biasanya. Entah kenapa beban dan masalah menghancurkan jiwa dan raga ini. Dulu yang biasanya ceria dan bahagia bersama 'dia'. Sekarang saya lebih pendiam, merengut, dan lebih gampang emosi. Mungkin ada sebongkah batu besar yang 'tersangkut' di hati saya ? Atau mungkin mental saya yang kurang siap untuk menghadapi kenyataan yang ada ? Atau ada sesuatu hal yang membuat saya begitu berubah ? Ah entahlah.

Pada pagi yang masih gelap ini, saya menulis sambil berdoa dan merefleksikan apa yang sudah terjadi pada diri saya.Saya ingin mencari alasan mengapa saya berubah. Hingga tulisan ini, saya masih belum menmukan jawaban yang pasti tentang keadaan diri saya. Dan memang, terkadang aneh itu bukan dari kelakuan atau style-nya tetapi masalah pikiran dan hati juga menentukannya. Dan begitulah saya adanya.

Pada saat yang bersamaan, saya kembali rindu dengan dia. Dia yang biasa memotivasiku. Dia yang biasa mengucapkan selamat malam saat saya ingin tidur. Dia yang biasa selalu tersenyum saat saya bersedih. Dia yang membuat mimpi - mimpi saya kembali terbangun. Dia yang mau menerimaku apa adanya. Dan itu berbanding terbalik dengan yang dilakukan oleh saya. Mungkin saya salah, membuat dia lebih mementingkan saya ketimbang tugas dia untuk bisa memberikan arti bagi dirinya. Saya yang terlalu tidak tahu dengan keadaan dirinya. Saya yang terlalu bodoh karena tidak tahu sikon. Saya yang terlalu otoriter mengekang keinginannya. Atau saya terlalu mendramatisir masalah yang terjadi ? Ah entahlah.

Semoga saja keadaan ini bertambah baik seiring berjalannya waktu dan pemikiran saya yang semakin dewasa. Dan yang ingin saya harapkan. Saya sangat rindu sosok Alvin Muhammad Habieb yang periang, tanpa beban, selalu membuat dia tersenyum dan tertawa. Dan saya rindu padanya untuk bisa bertatap muka walaupun hanya sehari saja. Setelah itu, saya ingin membiarkan dia tersenyum dan terbang bebas mengembangkan sayapnya dan bisa lebih punya arti bagi dirinya. Saya akan menemaninya hingga dia terbang tinggi. Selamat malam sayang, dunia ini masih bisa menemanimu. Lakukan yang terbaik untuk dirimu.

Tidak ada komentar: