Sabtu, 31 Oktober 2020

Pulang

Delapan bulan meninggalkan kampung halaman cukup membuat saya 'kelelahan'. Banyak sekali kesalahan-kesalahan yang saya lakukan dalam pekerjaan. Mulai dari yang remeh-temeh hingga yang cukup besar. Bahkan, rasa capek ini membuat biologis dan psikis pun terserang. Hingga pada suatu hari saya 'mati rasa' dengan urusan pekerjaan. Caci-maki, bully, atau segala interaksi yang membutuhkan emosi pun saya tidak merasakannya. Kerjaan saya menunggu hari jumat tiba dan mengutuk setiap hari senin. Tidak ada feel. Hanya air mata yang bisa saya rasakan jika sudah muntab dan muak dengan urusan pekerjaan. Di saat itu, pikiran saya kosong, tidak fokus, tak ada rasa dan hati, bagaikan robot. Benar-benar tidak sehat. Akhir Oktober 2020 saya memutuskan pulang, mengambil cuti tahunan 2 hari. Meski penuh drama dan caci maki, saya tidak peduli. Saya butuh recharge.

Sepanjang 8 bulan yang penuh kegilaan ini, di otak saya selalu terputar lagu Iksan Skuter.

"Apakah kau pernah jauh dari rumah

Menemukan kegagalan dan air mata yang tak bisa lagi kau teteskan

Kusering merasakannya kawan ingin pulang dan merebahkan badan

Dikasur empuk dan diselimuti bapakku

Rindu sayur bayam masakan ibu

Kusering merasakannya kawan ingin pulang dan merebahkan badan

Sore diteras bersama bapakku ditemani teh panas ibu"

Saat pulang, saya tidak ingin selebrasi terlalu berlebihan. Mengupdate instastory berada di tempat liburan, memakan makanan yang mahal, atau merayakan kebebasan selama saya mengambil liburan. Terlalu semu buat saya. Berada di tempat tidur rumah, memakan makanan rumah, dan berinteraksi dengan keluarga dan teman terdekat sudah membuat saya merasa kembali menemukan diri saya. Ada rasa haru meski hanya berada di kamar yang kecil dan bau. Ada rasa rindu meski hanya tidur dan merebahkan badan untuk membuang waktu. Sembari beristirahat dan menyusun kembali kekuatan, saya juga tidak lantas melupakan pekerjaan dan tugas yang ada di minggu depan. Perlahan-lahan saya menyiapkan tugas dan berkomunikasi dengan kawan-kawan untuk sama-sama menyelesaikan tugas sialan. Harus banyak yang harus dipersiapkan untuk bisa menghadapi minggu depan.

Semoga momen pulang ini menjadi penyulut semangat untuk memulai pekerjaan. Momen ini menjadi pemicu untuk semangat belajar kembali. Dan momen ini menjadi faktor untuk bisa pulang lagi di akhir Desember. 

Tidak ada komentar: